IPMADO JOGLO MEMILIKI RUMAH KONTRAKAN BARU

Asrama Kontrakan Baru (Background)/85amen

Setelah masa Asrama Kontrakan lama yang terletak di Jl. Cantel Baciro Yogyakarta habis kini Mahasiswa/I Dogiyai yang sedang menimba ilmu di tanah rantauan khususnya Yogyakarta dan Solo menempati asrama kontrakan yang baru. Asrama kontrakan baru IPMADO Joglo terletak di belakang Jogja Expo Center (JEC) Gedong Kuning Yogykarta.

Rumah kontrakan yang di jadikan asrama oleh Mahasiswa Dogiyai ini memiliki 2 kamar tamu depan dan tengah dengan ukuran masing-masing; kamar tamu depan berukuran 4x4 dan tengah memiliki ukuran 4x7. Sementara itu, memiliki 4 kamar tidur yang dihuni oleh Mahasiswa IPMADO yang kampusnya bisa dijangkau dari tempat asrama kontrakan.

Sumber dana yang digunakan untuk mendapatkan asrama kontrakan untuk mahasiswa Dogiyai ini adalah berasal dari bantuan Pemerintah Dogiyai tahun anggaran sebelumnya yang langsung diberikan kepada mahasiswa tahun 2010 di Semarang, melalui Dikbudpora.

Bersantai bersama Mahasiswa Dogiyai di Kamar Tamu

Ukuran kamar tamu ini sangat mendukung sekali untuk melangsungkan rapat oraganisasi, imbuh Yohanes Kuayo, ketua IPMADO Joglo. Kami mendapatkan asrama kontrakan ini tidak mudah, mecari rumah kontrakan sangat susah sekali buat kita mahasiswa Papua, lanjutnya yang kemudian diperkuat bahasa ini oleh Ferdinand Adii, sekretaris IPMADO Joglo. Asrama kontrakan ini awalnya kami bayar Rp. 32.000.000,- (Tiga Puluh Dua Juta Rupiah) untuk dua tahun, namun, sebagian dari uang tersebut dikembalikan atas permintaan warga sekitar. Dikatakan pemilik bahwa 1 tahun diizinkan sebagai masa percobaan, masa kontrak akan diperpanjang jika dalam tahun pertama menjaga keamanan, ketertiban dan keharmonisan dengan warga sekitar, kata Mozes Tebai yang menjabat sebagai Bendahara di IPMADO ini setelah menerima kembali sebagian uang yang dikembalikan dari pemilik rumah kontrakan.

Mahasiswa Papua di Yogyakarta memang sangatlah susah mendapatkan kontrakan ataupun kos untuk bias dijadikan tempat tinggal selama menimba ilmu di tanah orang ini, sehingga BPH IPMADO Joglo mengharapkan anggotanya yang menempati asrama kontrakan ataupun anggota lainnya yang akan bertamu agar menjaga keamanannya. BPH akui selama ini tidak ada anggotanya yang terlibat mengkonsumsi minuman keras (Miras). Diharapkan juga agar hal ini bisa dipertahankan. Karena dengan cara inilah secara tidak langsung mengatakan bahwa, tidak semua orang Papua itu pemabuk, membuat keributan ataupun onar. Membuat keributan dan lain-lain itu hanyalah sekelompok orang dan ini mesti disadari oleh semua mahasiswa dan meyakinkannya mulai dari masyarakat sekitar kita. Merupakan tanggung jawab kita yang berat karena adik-adik kita akan terus datang di kota ini untuk menimba ilmu, tuturnya Mahasiswa STPMD/APMD ini. (85amen/Egeidaby)