|
Alfrid D/Ipmado Doc. |
Oleh: Alfrid Dumupa
Roda pembangunan bergulir di Kabupaten Dogiyai tidak ikut mewarnai pengalaman membekas dalam pergumulannya. Ternyata program pembangunan yang dilaksanakan Kabupaten Dogiyai dari beberapa tahun terakhir ini belum menyentuh sampai semua lapisan masyarakat dan tidak terjangkau ke distrik-distrik, dan kampung-kampung. Suara ratapan serta aspirasi masyarakat tentang roda pembangunan yang disampaikan tidak didengar oleh pejabat setempat disebabkan karena pengaruh kekuasaan yang sentralistik, sehingga suara dari bawahan tidak muncul kepermukaan dan tidak sampai pada hati yang memegang kekuasaan yang membuat kebijakan (police maker). Kabupaten Dogiyai bersifat diatur oleh punya kekuasaan sehingga pejabat daerah lebih berhasil jika sukses menjalankan kehendak dari Pemerintah pusat bukan dari kehendak dari bawahan (rakyat miskin) oleh karena itu tidak heran jika sebagian besar program pembangunan diarahkan dari pusat kedaerah, khususnya proyek-proyek yang besar diprioritaskan berskala nasional sehingga segala kebutuhan dan keinginan masyarakat Kabupaten Dogiyai diabaikan atau dikuasai oleh sistem kekuasaan sentralistik tersebut.
read more...